Hallo
selamat datang readers
di
blog ini, seperti biasa kali ini admin akan berbagi catatan
perjalanan yang dilaksanan hari Minggu, 20 November 2016. Ya sesuai
dengan judul diatas, misi trip kali ini yaitu harus bisa mencicipi
bus dengan mesin O 500 R alias bus Mercedez Benz OH 1836. Admin
penasaran dengan bus ini yang pada beberapa artikel dan testimoni
selalu memuaskan baik dari kenyamanan efek built
up air suspension serta
kecepatan yang di dukung tenaga 380 HP. Dengan waktu yang terbatas
tidak mungkin mencari bus bermesin O 500 R yang memiliki trayek ke
Jateng / Jatim apalagi harus start dari Jakarta. Admin teringat PO
dari Priangan Timur yang mengoprasikan armadanya dengan menggunakan
bus Mercedez Benz OH 1836 dengan kelas yang tidak biasa, oke admin
putuskan untuk berburu O 500 R milik bus asal Priangan Timur.
Dimulai
dari kontrakan di jalan Cijeungjing, Padalarang, Kabupaten Bandung
Barat, pukul 05.00 admin memesan Gojek untuk diantarkan ke Cilame
untuk menuju tol Purbaleunyi km 121. Admin berencana nyetop bis di km
121 karena bisa lebih cepat sampe Jakarta (Kp Rambutan) dibanding
naik dari GT Padalarang atau Lw Panjang. Cukup 20 menit untuk sampai
di km 121 tol Purbaleunyi, ongkos dibayar Rp 10.000 kepada akang
Gojek tak lupa mengucapkan terima kasih. Di km 121 sudah ada beberapa
orang yang juga akan menyetop bus arah Jakarta, sempat ngobrol dengan
salah satu penumpang dan dia memang biasa PP Bandung – Jakarta via
km 121 dan menurutnya untuk waktu tempuh hampir sama hanya saja soal
tarif lebih murah bus asal Garut atau Tasik, ya kalo admin sih apa
aja lah yang penting bisa sampai Kp. Rambutan tidak kesiangan.
Beberapa bus memberikan lampu dim dan klakson, bukan karena admin
ngemis telolet ya tapi mereka menawarkan jasanya xixixixi. Admin
mengurungkan karena tujuannya bukan ke Kp Rambutan. Tak lama bus
berwarna merah putih mendekat dan saat lihat papa trayeknya
bertuliskan Kp Rambutan, lalu admin melambaikan tangan tanda bahwa
kami hendak menaiki bus tersebut. PO Medal Sekarwangi kelas AC
Ekonomi seat 2 – 3 jurusan Sumedang – Jakarta (Kp Rambutan) jadi
etape pertama admin dalam berburu O 500 R. Bus ini dibalut dengan
karoseri Mayasari CMIIW dengan dapur pacu Mercedez Benz OH 1518 atau
biasa disebut Mercy King.
 |
interior Medal Sekarwangi |
Rp.
40.000 ongkos yang dipatok dari km 121 tujuan terminal Kp Rambutan.
Bus di geber cukup cepat oleh driver, power dari mercy King ini
dimaksimalkan. Selama di tol Cipularang dengan tipikal jalan yang
naik turun speed bus Medal Sekarwangi tidak kalah dengan bus lain
yang menggunakan mesin RK8, mungkin karna perawatan yang bagus dari
crew mekanik Medal Sekarwangi. Sempat masuk rest
area km
72 untuk isi solar bareng beberapa Primajasa salah satunya berbody
Scorpion X dari karoseri Tentrem dengan Jurusan Tasik – Lebak
Bulus. Memasuki tol Jakarta – Cikampek kecepatan tidak di kurangi.
Sempat mendekati bumel Cirebonan namun kalah power akhirnya bumel itu
melesat jauh. Sempat juge menyalip Harapan Jaya berbody Scorpion X
bermesin Hino RN285 dan Restu panda.
 |
dari kejauhan Scor X Primajasa |
 |
bokong Harjay Scor X |
 |
saat mendahului Harjay |
 |
mendahului Restu |
 |
bis yang admin naiki |
07.15
akhirnya landing di terminal Kampung Rambutan. Admin lalu menuju
toilet menuju termpat keberangkatan. Masuk dengan membayar retribusi
peron sebesar Rp 1.000 lalu langsung diserbu dengan calo yang
menanyakan tujuan, namun admin menolak dengan halus dan tetap
berjalan menuju ruang tunggu. Kondisi pagi itu tidak terlalu ramai,
mungkin karena hari Minggu juga masih pagi, jejeran loket bus malam
pun belum menunjukan aktifitasnya.
 |
karcis peron terminal Kp Rambutan |
 |
barisan petarung pagi itu |
Melihat
di area keberangkatan, bus inceran admin yaitu bus Budiman, sudah
stand
by dengan
jurusan Tasik dengan kelas Super Eksekutif berbody Jetbus HD2+ dengan
mesin Mercedez Benz OH 1526 Euro NX serta Banjar via Tasik Eksekutif
berbody Jetbus HD dengan mesin Mercedez Benz OH 1526 Euro NX. Admin
mengabaikan karna itu bukan misi turing kali ini. Admin memutuskan
berjalan ke parkiran belakang dan terlihat beberapa Bus yang parkir,
entah itu bus yang menunggu antrian jam keberangkatan atau perpal.
Namun salah satu kunci keberhasilan misi kali ini terparkir di situ,
ya salah satu bus bermesin O 500 R alias OH 1836 Mercedez Benz
berbody Jetbus HD2 dengan kode lambung BT 11 mengusung kelas Super
Eksekutif. Karena tidak ada crew di sekitar bus yang bisa diminta
informasi, admin kembali ke ruang tunggu.
 |
BT 11 menunggu jam keberangkatan |
08.00
BT 11 memasuki jalur keberangkatan, namun setelah admin lirik
ternyata untuk hoatseat
atau
kursi baris paling depan sudah terisi semua. Rasanya kurang apabila
tidak duduk di hotseat
karena tidak bisa menikmati skill
driver.
Waktu terus berlalu dan semakin galau, sempat berfikir abort
mission tapi
dipikir pikir sudah sampai sini dimana misi ada di depan mata. Pukul
08.30 crew BT 11 bersiap di singgasananya, lampu hazard
dinyalakan
dan terlihat beberapa penumpang berlari mengejar BT 11, namun admin
masih saja duduk di ruang tunggu dan berharap masih ada BT lainnya
dalam kurun waktu satu jam ke depan, jika tidak ada ya sudah
dipastikan mission
failed.
Tak
lama suara klakson yang khas berbunyi “telolet” terdengar,
daaaaaan, datangnlah bus Budiman mengisi jalur yang baru saja
ditinggalkan BT 11. Yap yang merapat adalah BT 01, the
first Mercedez
Benz 1836 atau O 500 R milik PO Budiman dengan body Jetbus HD
mengusung Best
in Class
atau kelas tertinggi PO Budiman. Tanpa babibu admin menghampiri
kernet dan menanyakan apakah harus reservasi tiket dulu apa langsung
naik bayar di atas, dan kernet pun mempersilahkan naik karena sistem
bayar di atas. Admin menjadi penumpang pertama Best
in Class Budiman
BT 01.
 |
name tag BT 01 |
Admin
langsung mengamankan hotseat.
Untuk interior BT 01 sesuai dengan tagline
Best
in Class, sangatlah spesial. Untuk kelas Best in Class jumlah kursi
total 21 kursi dengan konfigurasi 2 – 1 menggunakan electric
seat
yang menurut crew merupakan kursi yang diimpor. Fasilitas yang di
dapat dari Best in Class Budiman ini yaitu bantal, selimut, tissue di
tiap baris bagian atas, air mineral 330 ml, serta toilet di bagian
belakang bus.
 |
interior BT 01 |
 |
ruang kemudi BT 01 |
 |
leg room |
09.10
Crew mulai menempati singgasananya tanda bus akan segera
diberangkatkan. Lampu hazard
dinyalakan
dan bus diberangkatkan menuju Tasikmalaya dengan okupansi penumpang
saat itu hanya 8 orang. Crew yang bertugas saat itu kang Wawan selaku
driver dan kang Asep kernet BT 01. Bus berjalan santai keluar
terminal sampai Pasar Rebo dan disitu BT 01 mendapakan tambahan
penumpang, total saat itu penumpang BT 01 berjumlah 16 orang termasuk
admin. Bus langsung di arahkan menuju tol Jakarta – Cikampek dan
kang Asep langsung menarik ongkos serta membagikan air mineral 330
ml. Rp 110.000 resmi berpindah tangan ke kang Asep, sesuai dengan
plang yang ditempel di body bus.
 |
kang Wawan mulai menjalankan tugasnya |
 |
tiket + fasilitas air mineral |
Selama
perjalanan, admin sempat mengobrol panjang lebar dengan crew BT 01
mulai tetang sejarah bus, sejarah Budiman, sampai perkembangan bus
saat ini. Kang Wawan sendiri orangnya ramah kalo diajak ngobrol tutur
bahasanya halus, sangat berbeda jauh dengan penampilannya, kang Wawan
tak segan bercerita tentang karirnya yang dulu sempat jadi driver PO
Bintang Permata Sari, beliau pindah ke Budiman karna saat di PO lama
pernah dipecundangi oleh bus Budiman dan tak bisa di kejar oleh bus
batangannya saat itu. Kang Asep sendiri kalo di ajak ngobrol personal
bahasanya agak balelol
tapi
asik juga. Karna keasikan mengobrol tak terasa sudah memasuki Gerbang
Tol Cikarang Utama pukul 09.51. Oya selama di tol kang Wawan
menjalankan bus konstan di kecepatan 100 km/jam, karna kondisi tol
cukup lengan jadi minim goyangan seperti Sugeng Rahayu kalau jam
sudah mepet. Untuk tarikan sendiri cukup terasa, dibekali tenaga 360
hp akselerasi lebih bertenaga dan sepertinya enteng untuk para
driver. Tak lama ada 2 Budiman asal Bekasi dan Pulogebang dengan kode
lambung 3E XXX atau bermesin Mercedez Benz OH 1526, tanpa kesulitan
BT 01 dapat mendahului keduanya. 10.25 BT 01 masuk rest
area km
72 untuk checker
penumpang
serta isi solar. Cukup 15 menit perjalanan dilanjutkan, dan tak lama
turun hujan cukup deras, karena udara kabin jadi semakin dingin admin
memutuskan untuk tidur saja, karena rugi kalo kursi electric
tidak
di pakai untuk tidur.
 |
ot Gapuraning Rahayu |
Bangun
bangun BT 01 sudah berada di kawasan stadion Gelora Bandung Lautan
Api. Dan pukul 11.30 sampailah di gerbang tol Cileunyi. BT 01
dijalankan santai oleh kang Wawan, mungkin karena sudah di luar tol
jadi harus berjibaku dengan sepeda motor dan angkutan kota lainnya.
Klakson “telolet” semakin sering terdengan setelah memasuki
Cileunyi ini. Memasuki turunan Nagreg yang legendaris lalu jalan
mulai menyempit menjadi 2 jalur berlawanan. Disini skill
kang
Wawan terlihat, power
besar
dari BT 01 dimanfaatkan untuk menyalip juga melahap tanjakan,
didukung Retarder
untuk
memaksimalkan pengereman. Pukul 12.10 sign
kiri
dinyalakan dan kang Wawan mengarahkan BT 01 masuk ke rumah makan
Pananjung 2 di Limbangan Garut. Kang Asep pun mempersilahkan
penumpang untuk istirahat. Di RM Pananjung 2 sudah ada beberapa bus
Budiman baik dari arah barat ataupun sebaliknya sedang istirahat.
Admin pun hanya ke kamar kecil lalu membeli beberapa camilan karna
tidak ada service
makan
dan mengambil beberapa foto sembari menunggu BT 01 diberangkatkan.
 |
melewati pool Gapuraning Rahayu |
sd
 |
BT 01 dkk di RM Pananjung |
 |
sisi lain arah Jakarta |
Setelah
25 menit BT 01 kembali di berangkatkan menuju Tasik. Sepanjang RM
Pananjung 2 sampai Tasik, admin tidak banyak dokumentasi dan lebih
banyak tidur, mungkin karna efek udara kabin dingin dan kursi yang
nyaman. Masuk Rajapolah beberapa penumpang mulai turun. Dan akhirnya
pukul 14.30 BT 01 sampai di pool Budiman, ya kebersamaan admin
bersama crew BT 01 cukup sampai saat itu, tak lupa pamit serta
mengucapkan terima kasih kepada kang Wawan dan kang Asep. Untuk pool
Budiman sendiri sudah mengalami perubahan yang signifikan sejak admin
terakhir ke pool Budiman sekitar tahun 2013. Sekarang makin megah
dengan fasilitas ruang tunggu, cafe & resto, serta ruang khusus
untuk ticketing
online,
sayang sistem pendingin udara kurang jadi hawanya panas. Hal yang di
lakukan oleh admin yaitu menuju Musholla untuk menunaikan kewajiban.
 |
BT 01 sesaat setelah landing di pool budiman |
 |
Suasana pool dari Musholla |
 |
suasana jalur pemberangkatan |
 |
sisi lain jalur keberangkatan |
Planning
admin
sih selanjutnya menunggu bus Budiman jurusan Sukabumi supaya bisa
langsung turun di Padalarang. Admin membeli beberapa cemilan di
warung dalam pool Budiman dan menunggu di ruang tunggu. Memang ada
meja informasi di ruang tunggu, namun sayangnya tidak ada petugas
yang stand
by sehingga
fungsinya menjadi tidak maksimal. Pukul 15.00 datanglah bus dengan
trayek Banjar – Sukabumi, langsung admin menghampiri bus itu, tapi
sayang bus itu bukan menuju ke Sukabumi melainkan ke Banjar yang
sedang kontrol penumpang di pool. Akhirnya admin putuskan ke ruang
checker
/
kontrol untuk menanyakan jam keberangkatan bus tujuan Sukabumi.
Menurut informasi yang di dapat bus jurusan Sukabumi itu ada pukul
17.30 wah pikir admin akan terlalu sore sampai, sempat menayakan
tujuan Cimahi juga jawaban petugas yaitu biasanya pukul 15.00 udah
stand
by di
jalur keberangkatan tapi jam segini belum nongol mungkin perpal.
Waduh admin langsung memutuskan ikut jurusan Cicaheum lalu di
Cileunyi nanti sambung bumel. Langsung admin naik ke bus jurusan
Cicaheum yang siap di berangkatkan supaya sampai Cileunyi masih
kebagian bumel arah Padalarang. 15.40 bus diberangkatkan dari pool
Budiman, sempat ada rasa nyesal karna waktu bis yang dinaikin admin
berangkat, muncul Budiman jurusan Cimahi dan masuk jalur
pemberangkatan, ya sudah mau gimana lagi. Oia bis yang kali ini admin
naikin yaitu Budiman dengan nomor lambung DL 116 jurusan Tasik –
Cicaheum dengan kelas bisnis AC. Walaupun kelas bisnis, bus ini
memakai seat Aldila jadi masih terasa nyaman. Untuk body sendiri
menggunakan Jetbus HD dari Adi Putro dengan dapur pacu Mercedez Benz
OH 1518 atau Mercy King. Untuk tarif dipatok Rp. 40.000
 |
interior DL 116 |
 |
seat DL 116 |
 |
karcis Tasik - Bandung |
Bus
sempat masuk ke terminal Indihiang Tasik dan berhasil menjaring
beberapa penumpang. Untuk pembawaan driver DL 116 lebih cenderung
agresif, berani goyang di jalan berliku dan naik turun khas Priangan
Timur. Power dari Mercy King sangat dimaksimalkan oleh driver.
19.30
sampailah bus di gerbang tol Cileunyi dan admin memutuskan turun di
sini, tak lupa mengucapkan terima kasih kepada crew. Admin langsung
menuju bus bumel yang sedang ngetem disana. Bis Karunia Bhakti
jurusan Garut – Kp Rambutan via Cianjur dengan kode lambung W.71
menjadi etape terakhir pada turing kali ini. Jika pada umumnya bus
bumel / ekonomi menggunakan bus yang bermesin depan, nah untuk yang
ini menggunakan mesin belakang dengan varian Hino RG. Untuk body
sendiri admin tidak tahu persis body basicnya
namun
di rombak menjadi New Marcopolo. Tak lama bus pun dijalankan dan
driver tak segan segal untuk menggeber busnya di tol Cileunyi –
Padalarang. Untuk tarif Cileunyi – Padalarang di tarik ongkos
8.000. dan akhirnya pukul 20.15 sampailah admin di Padalarang, dengan
ini berakhirlah catatan perjalanan admin. Jangan sungkan untuk
mengisi form kritik dan saran.
Terima
kasih semua
Rincian
Biaya
Gojek
Padalarang – Cilame 10.000
Medal
Sekarwangi KPR – Sumedang 40.000
Best
in Class KPR
– Tasik 110.000
Bisnis
AC Tasik – Cicaheum 40.000
Karbak
W.71 10.000
Total 210.000