RSS

BANDUNG EXPRESS, The Low Cost Coach



Sudah lama admin ga nulis lagi di blog ini, sebelum blog ini semakin terbengkalai dan ujungnya berjamur admin bakal berbagi cerita tentang hobi admin, ya apalagi kalau bukan naik bis. Kali ini admin akan berbagi pengalaman perjalanan dari Bandung menuju Semarang pada tanggal 15 Oktober 2016. Sesuai dengan judulnya admin menggunakan jasa dari PO Bandung Express atau populernya Bandrex, alasannya karna keterbatasan budget admin saat itu juga pertimbangan estimasi tiba di Semarang tidak terlalu pagi. Oke mari kita simak ceritanya, cekidotttt . . .


Pemesanan tiket dilakukan siang hari alias dadakan via telpon ke kantor pusat Bandung Express di jalan Dr. Cipto Bandung dan masih dapat seat no 14 dan diminta kumpul di kantor pukul 18.00, tiket di tangan “ora hotseat ora popo seng penting mangkat”.


Perjalanan dimulai dari sebuah kontrakan tempat dimana admin tinggal saat ini di jalan Cijeungjing, kecamatan Padalarang, kabupaten Bandung Barat. Dan untuk menuju kantor pusat Bandung Express admin memilih menggunakan kereta Commuter Bandung Raya dengan transit di stasiun Bandung karna jaraknya tidak terlalu jauh dengan kantor Bandung Express. Sebenarnya bisa saja admin naik dari agen Cimahi atau Cimindi namun kondisi jalanan Padalarang-Cimahi-Bandung kurang bersahabat jika memasuki weekend.

16.00 Admin berangkat menuju stasiun Padalarang menggunakan angkutan kota jurusan Padalarang – Cimahi(Dustira) dengan ongkos Rp 2.500. Cukup 15 menit admin sampai di stasiun Padalarang.
hotseat coy

Admin langsung menuju loket untuk membei tiket. FYI kereta Commuter Bandung Raya melayani rute Padaarang – Cicalengka dengan sistem pembelian tiket Go Show, dan tarif untuk relasi Padalarang – Bandung hanya Rp. 4.000.
tiket Commuter Bandung Raya
interior Commuter Bandung Raya

16.25 Kereta pun diberangkatkan dan pukul 17.00 tiba di stasiun Bandung, lebih cepat 2 menit dari yang tertera di tiket.
suasana peron stasiun Bandung

Admin langsung menuju pintu utara karena untuk menuju kantor Bandung Express memang lebih dekat melalui pintu utara juga banyak angkutan umum yang mangkal di depan pintu utara mulai angkot, ojeg, taksi, dll. Namun belum sampai menyebrang peron admin di berhentikan keamanan stasiun. Ternyata untuk penumpang kereta Commuter Bandung Raya semua lewat pintu selatan. Oke lah admin ngikut dan sampai di pintu selatan sepi angkutan, coba order ojek berbasis online tapi tak ada yang menaggapi mungkin karna terlalu dekat jadi driver ojek online enggan mengambil. Admin putuskan jalan kaki stasiun menuju kantor Bandung Express itung itung olahraga. Di perjalanan bertemu beberapa armada parwis diantaranya Subur Jaya SHD, Rosalia Indah, serta Budiman dengan EURO-NX nya, tapi admin tidak mengabadikannya karena fokus supaya tidak terlambat sampai kantor Bandung Express.

Di jalan Pajajaran semper bertemu 2 armada Nusantara yaitu NS 99 Super Eksekutif / Signature class dengan body Irizar by Adi Putro bermesin Scania K380 dan NS 92 Eksekutif / Premiere Class dengan body Jetbus HD yang bersiap berangkat pukul 18.00

17.30 Sampailah admin di kantor Bandung Express yang lokasinya tidak jauh dari agen Nusantara Pajajaran. Langsung menuju loket untuk melunasi sekaligus check in. Tiket ditebus Rp 140.000 untuk kelas eksekutif dan admin diikutkan armada dengan tujuan akhir Solo karena tujuan admin sendiri ke Semarang atas tepatnya Tembalang. Fasilitas yang di dapat dari PO Bandung Express kelas eksekutif pada daarnya sama seperti yang lainnya yaitu jumlah kursi 32 seat dengan konfigurasi 2-2, recleaning seat, bantal, selimut, legrest, bus full AC dan juga toilet di bagian belakang. Yang berbeda yaitu tidak adanya service makan malam.
suasana ruang tunggu kantor Bandrex
loket reservasi tiket
tiket beserta bonus
Ada yang berbeda pada saat itu, yaitu dimana penumpang diberika dendeng sapi gratis. Di tiket tertera plat nomor bus yang akan admin naiki adalah 7645. Admin berharap dapat armada Jetbus Merpati Bali atau Legacy SR1 darena beberapa kali melihat armada itu kelihatannya fresh.

18.15 armada Bandung Express mulai memasuki kantor, admin beserta penumpang yang lain memperhatikan plat nomor setiap bus yang datang. Dan harapan hanyalah harapan, muncul lah sesosok JetbusHD2+ rombakan BEC dengan papan trayek Bandung – Solo dan plat nomor 7645, yap!!, inilah bus yang akan admin naiki. 
bus yang admin naiki

Buka bus jenis High Deck apalagi Super High Deck, tak ada fasilitas TVOD wan warna – warni LED pada interiornya. Yap bus yang bisa dibilang berumur namun tetap dirawat dan di beri perubahan pada eksterior supaya terlihat update. Interior not bad, selimut yang lumayan meredam hawa dingin dari AC, jarak antar seat yang cukup, serta leg rest yang masih berfungsi dengan baikDapur pacu bus ini menggunakan mesin Mercedez Benz OH 1521 atau populernya Kuler versi long chassis atau dalam armada bus Budiman berkode IL (Intercooler Long). Semua fasilitas sebanding dengan harga yang di bayar. Tapi show must go on karna inti perjalanan ini bukan karna mencari armada yang terbaru melainkan bisa sampai tujuan dengan budget yang tidak terlalu besar.
sekilas interior

18.30 bus diberangkatkan dari kantor Dr Cipto bersama armada lainnya termasuk Jetbus Merpati Bali yang saat itu mengisi line Bandung – Jepara. Membelah kemacetan kota Bandung Yang luar biasa melalui jalan layang Surapati – Gasibu – terminal Cicaheum. Selama perjalanan kantor Cipto menuju terminal Cicaheum admin merasakan ada yang tak beres pada bus ini, ya tenaga pada hentakan awal kurang, menguping dari pembicaraan driver dan kernet ada masalah dengan compressor sehingga angin terlambat mengisi, terasa sesaat setelah berhenti ketika driver akan memasukan persneling ke gigi 1 tampak kesulitan, bahkan saat bus berhenti driver memposisikan perseneling pada posisi netral dan menginjak gas sedikit dalam untuk memancing compressor supaya mengisi tekanan angin. Driver terus berkordinasi dengan montir di garasi apakah armada ini lanjut atau perpal dan di ganti armada cadangan. FYI crew yang bertugas hanya 2 orang yaitu driver dan kernet, beda dengan bis malam pada umumnya yaitu 2 driver dan 1 kernet.

19.44 Sampailah bus di terminal Cicaheum, sudah tidak ada bus yang akan berangkat selain Bandung Express, wajar Bandung Express tidak menyertakan service makan pada fasilitasnya karena berangkat saja paling malam dari Bandung, kemungkinan sampai rumah makan tengah malam dan akan menjadi late dinner.
suasana terminal Cicaheum malam itu
sinar jaya yang perpal

20.00 bus di berangkatkan dari terminal Cicaheum dengan okupansi saat itu hampir full seat. Bus yang admin naiki berjalan beriringan dengan armada tujuan Yogyakarta dengan body Old Setra facelift lampu kekinian. Sempat berhenti di Cileunyi untuk ambil penumpang, lalu perjalanan dilanjutkan kembali melewati jalanan Bandung – Sumedang yang khas dengan belokannya, power dari 1521 ini cukup untuk mengimbangi laju dari beberapa bus pariwisata yang akan pulang setelah berwisata di Bandung. Sepanjang Bandung – Sumedang beriringan Bandung Express, Subur Jaya SHD, Trans Wijaya, serta Agam Tungga Jaya. Walaupun bermesin lebih tua tapi driver tidak kehilangan tajinya. Beberapa manuver berani ditunjukan driver untuk mendahului kendaraan di depannya tak lupa dengan permainan lampu dim dan sign yang sportif.Karena suhu AC yang semakin terasa dingin juga ayunan suspensi 1521 akhirnya admin tarik selimut, rebahkan kursi, serta naikan legrest dan tidur zzzzzzzzz

22.45 admin terbangun dan bis dalam keadaan berhenti, ternyata sampai di RM Kabita. Admin memutuskan turun lalu ke toilet sekalian merenggangkan badan. Terlihat parkiran saat itu penuh oleh armada Bandung Express. Kebayang kalau jam pemberangkatan Bandung Express berbarengan dengan armada bis malam lain dari Bandung, pasti parkiran RM Kabita tak bisa menampung semua bus yang hendak beristirahat di sana. Mayoritas bus dari Bandung menuju timur service makannya di RM Kabita diantaranya Tunggal Daya, Bejeu, Shantika, Pahala Kencana. Sambil menunggu bus di berangkatkan kembali admin sedikit mengambil gambar di RM Kabita.
bus yang admin naiki
tampak samping
bersanding dengan jatah Jogja

bagian belakang

23.15 Bus diberangkatkan kembali, jalanan yang sepi tidak memancing kaki driver untuk menginjak pedal lebih dalam. Bus dipacu konstan di kecepatan 80 km/jam.


23.45 gerbang tol Sumber Jaya, sudah banyak dari arah timur yang hendak menuju Jakarta dan dari arah barat menuju Jawa Tengah masih banyak bus bus jarak menengan seperti Sinar Jaya, Kramat Djati, Dewi Sri dll, admin sempat exited karna bakal ada lawan siapa tau driver kepancing, ternyata driver tetap memacu bis dengan kecepatan konstan dan akhirnya menjadi bulan bulanan bus lain, yah dari pada bete admin memutuskan untuk tidur saja zzzzzz.

02.20 admin terbangun dan posisi memasuki lingkar pemalang, tak lama bus berbelok masuk ke terminal pemalang dan bus berhenti tepat di depan kios agen Bandung Express, lalu petugas checker naik ke bus mencocokan jumlah penumpang dengan daftar manifest, tak lama armada Bandung Express lainnya mulai berdatangan. Cukup 10 menit berhenti perjalanan dilanjutkan kembali. Sesaat sebelum keluar terminal bus berhenti lagi dan ternyata driver pergi ke kandang macan dan kemudi diambil alih oleh kernet. Sempet bingung dengan konfigurasi crew saat itu apakan duet driver – kernet atau keduanya driver. Pembawaan kernet ini terkesan “kagok” dari hentakan awal dan saat berbelok, namun kesan kagok itu lama lama hilang malah lebih condong agresif di banding driver aslinya. Untuk top speed sama saja dengan driver awal namun untuk akselerasi yang bisa dibilang lebih berani. Karna mata terasa berat amin melanjutkan bobomania zzzzzz

Terbangun sudah sampai lingkar Kaliwungu dan kemudi masih di pegang kernet, sampai terminal Mangkang sempat diteriaki petugas karena biasa lah petugas mengarahkan bus untuk masuk terminal sedangkan kernet enggan karena terlalu membuang waktu. Sebelum gerbang tol Manyaran kemudi kembali diambil alih driver yang beranjak dari kandang macan. Menyusuri tol Semarang dan bus diarahkan keluar di Jatingaleh dan mendaki tanjakan Gombel. Power 1521 digeber di tanjakan Gombel, dan tampak simbal ngos – ngosan di tanjakan yang cukup landai. Disini disalip rombongan Ardian Transport yang tanpa kesulitan mendaki mengingat power yang lebih besar dan posisi bus yang kosong.

05.30 admin memutuskan turun di SPBU Gombel yang letaknya di ujung tanjakan Gombel dan melanjutkan ke Tembalang dengan jalan kaki. Dengan ini berakhirlah perjalanan dengan PO Bandung Express dan berakhir juga catatan perjalanan (caper) kali ini.

Admin mengucapkan terima kasih kepada Allah swt, juga kepada readers yang sudah menyempatkan waktunya untuk membaca catatan perjalanan ini. Jika ada kritik dan saran jangan sungkan di sampaikan di kolom komentar.


Rincian Biaya
Angkot menuju st Padalarang                                                        2.500
Commuter Bandung Raya st Padalarang – st Bandung                 4.000
Bandung Express Eksekutif Bandung – Semarang                   140.000
Total                                                                                           146.500









  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

Prince mengatakan...

Nice info Sob. ke arah semarang pun berhenti di Stasiun Pemalang ya

Posting Komentar